Rabu, 09 Oktober 2013

Dari Daerah Untuk Indonesia: Belajar Mengembangkan Website Radio di KBR68H

Terima kasih pak Heinrich,sekalian saya beritahukan bahwa pelatihan diundur ke tanggal 8-9 Oktober 2013, dan calon peserta pelatihan harus sudah mengupload berita/fotonya ke website radio masing-masing. Website akan dibuka/diperiksa tim portal, kalau belum/tidak ada berita/foto yang di upload sampai akhir September 2013 maka undangan dianggap batal dan akan diberikan kepada peserta dari radio lain. Begitu bunyi salah satu email dari Mbak Puspo di KBR68H pada pertengahan September ini.

Undangan ini sudah lama saya tunggu, dan pasti tidak saya lewatkan, karena saya dengar sudah ada beberapa kali pelatihan tentang pengembangan website radio oleh kbr68h dan saatnya pas karena sekarang radio Max Fm Waingapu mulai belajar untuk membuat website radio sendiri.

Tentang persyaratan harus membuat berita dan mengupload berita serta foto di website masing-masing radio bagi saya tidak masalah, karena selama ini di website Max Fm saya belajar membuat berita, mengambil foto, mengirim berita, foto  ke website Max Fm juga ke portalkbr.

Perjalan saya ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan tentang website ini melelahkan. Umumnya kalau dari Waingapu ke Jakarta rute penerbangannya dari bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu ke Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, transit beberapa saat baru lanjut ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Tetapi kali ini karena di Bali ada APEC dan bandara Ngurah Rai di tutup maka imbasnya pun sampai kepenerbangan di daerah sekitar Bali, seperti di Waingapu.

Dari Waingapu ke Bali ada beberapa penerbangan yang dibatalkan dalam rentang waktu pelaksanan APEC, dan penerbangan ke Jakarta hari itu, saya harus melewati Eltari di Kupang, transit di Juanda Surabaya dan terakhir di Soekarno Hatta. Saya berangkat jam 11 siang dari Waingapu dan tiba di Soekarno hatta jam setengah sebelas malam.

Sebenarnya penerbangannya sendiri tidak terlalu lama, yang lama adalah masa menunggu penerbangan berikutnya. Di Eltari Kupang, saya menunggu sekitar 6 jam.

Tetapi ada baiknya juga bagi saya dengan waktu tunggu penerbangan berikutnya yang lama, karena saya punya kesempatan untuk mewawancarai narasumber di Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan BPOM di Kupang.

Ceritanya begini, dalam seminggu terakhir di Sumba Timur beredar fotocopian yang merupakan lampiran surat dari Dinas Kesehatan Sumba Timur ke BPOM Kupang terkait permintaan pemeriksaan makanan di beberapa penjual makanan di Sumba Timur.

Sebenarnya tidak ada masalah di lampiran surat ini, tetapi entah siapa yang memulai, berkembanglah kabar burung dengan cepat, dari fotocopian ke fotcopian, dari bbm ke bbm dari smsm ke sms bahwa di tempat penjualan makanan yang tertera dalam lampiran itu, jualannya positif mengandung boraks dan formalin.

Akibatnya tentu saja bisa ditebak, masyarakat melakukan perlawan dengan caranya sendiri yakni tidak membeli makanan yang mereka jual. Pedangan makanan menjerit rugi, omset menurun tajam, penjual daging mengadu  ke dinas kesehatan dagingnya tidak ada yang beli, bahkan ada kejadian di sekolah dasar penjual bakso dikeluarkan dari lingkungan sekolah untuk tidak boleh lagi berdagang di sekolah itu karena dituduh baksonya menggunakan boraks.

Terkait situasi ini Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur Chrisnawan meminta waktu untuk bisa memberikan penjelasan duduk persoalannya di Max FM. Jadi sebelum siang saya berangka ke Jakarta, pagi hari saat siaran Warga Bicara di Max FM, saya di ruang penerima telpon mendampingi Ray untuk mewawancarai Kadis Kesehatan Sumba Timur. Dari penjelasan dokter Chrisnawan jadi jelas permasalahannya bahwa yang berdar di masyarakat bukan hasil pemeriksaan sampel makanan, tetapi permintaan pemeriksaan sampel makanan dari Dinkes Sumba Timur untuk BPOM Kupang.

Hal ini juga dibenarkan oleh Pengawas Farmasi Makanan di BPOM KUpang Erni Banunu. Ibu Erni membenarkan adanya surat masuk dari Dinkes Sumba Timur yang intinya minta BPOM Kupang melakukan pemeriksaan sampel makanan di beberapa lokasi penjualan makan di Sumba Timur dan hingga sekarang belum ada hasil pemeriksaan sampel makanan.

Jadi tidak selamanya transit lama di satu tempat membuat kita marah dan galau, dari pengalaman saya ini ternyata ada hal lain yang bisa dilakukan saat menunggu.

Penerbangan dari Kupang yang sesuai tiket seharusnya jam 6 sore bergeser hingga jam 7 malam. Akibatnya saat tiba di Jakarta yang  seharusnya jam 9 malam jadinya setengah 11 malam.

Sebenarnya saya agak ragu menggunakan bus damri karena sudah cukup malam, tapi waktu saya tanya  Mbak Puspo, saya diyakinkan  bahwa masih ada damri dari bandara meskipun malam, jadi malam itu saya beranikan diri naik damri ikuti panduan yang ada : dari pintu keluar Bandara nyebrang di sebelah kanan ada loket Damri, harga tiket Rp. 30.000 pilih tujuan Rawamangun dan silahkan tunggu bis Damri Rawamangun di luar. Perjalanan kurang lebih 45 menit  sampai di terrminal Rawamangun   Lanjutkan perjalanan menuju Hotel, naik ojek atau bajaj pasti sampai di depan hotel.

Saat pelatihan portalkbr oleh trainer banyak hal menarik yang saya peroleh dan ini membuka wawasan untuk bagaimana radio menghadapi hari depannya, meskipun kami ada di tempat yang jauh dari ibu kota negera, tetapi informasi, wawasan, pengentahuan keradioan tidak boleh berhenti, harus belajar dan belajar kalau tidak mau mati.

Tidak ada pilihan lain untuk radio termasuk kami Max Fm Waingapu, sudah saatnya memiliki website sendiri dan masuk di era covergensi radio,jadi selain siaran radio seperti biasanya ada kemungkinan untuk mengembangkan website radio.

Yang menarik dalam diskusi di hari pertama pelatihan ini, selain kami radio di daerah bisa mengisi website sendiri, isi website radio daerah ( yang sudah bekerjasma dengankbr68h) yang dilihat bisa ( sesuai dengan kriteria portalkbr ) untuk ditampilkan di portalkbr akan di ambil untuk muncul di portalkbr demikian juga sebaliknya.

Bagi kami didaerah ini menguntungkan karena kabar kami di daerah juga bisa muncul di portalkbr, salah portal berita terbesar di Indonesia yang bisa di baca di www.porkalkbr.com dengan tagline dari Indonesia untuk anda. ( Heinrich Dengi )











 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar