Jumat, 04 Oktober 2013

Abunawas Versi Sumba

Frans W. Hebi
Sekali peristiwa Abunawas duduk di pinggir jalan umum. Di tengah jalan ada sesuatu yang ditutup dengan penyungkup. Itulah yang dia jaga karena mau mencari gara-gara.

Ketika ada yang lewat, orang itu heran dan bertanya. “Hai Abunawas, apa yang kau jaga di tengah jalan umum?” “sttt”, jawab Abunawas. Di bawah tudung ini ada burung yang paling indah bulunya. Itu yang saya jaga”, jawabnya.
“Bolehkah saya melihat burungmu itu?” Tanya orang itu lagi.
“Oh bisa, tapi burung itu paling liar. Kecuali, begitu buka tudungnya langsung sergap baru bisa dapatkan burungnya”. Kata Abunawas.
“Bisa”, kat aorang itu lalu secepat dia membuka penyungkup dan menyergap apa yang ada di dalam. Ternyata tahi kerbau. Muka, tangan dan dada penuh dengan tahi. Dalam keadaan kotor, orang itu melapor kepada raja.

Dia bersujud di depan raja. “Lihat keadaan saya baginda. Abunawa telahmemperdaya saya. Dia menipu saya dengan mengatakan ada burung di dalam penyungkup yang dia jaga. Karena saya ingin melihat burung itu yang katanya paling indah bulunya dan harus sergap saat menbuka penyungkupnya, ternyata tahi kerbau”.
“Opas,panggil Abunawas!”,perintah raja.Opas segera memanggil Abunawas.Abunawas datang dan bersujud di depan raja.
“Apa yang kau telah buat terhadap orang ini?”Bentak raja.
“Hamba bersalah baginda”,jawab Abunawas.
“Baik,kau telah mengakui kesalahanmu”kata baginda lalu melanjutkan.”Sekaran terima hukumanmu.Tapi bukan hukuman penjara.Besok pagi orang ini ke rumahmu dan berak.Tidak ada jalan agar dia juga merasa puas dengan perilakumu yang kurang ajar.Mengerti?”Ya baginda”,jawab Abunawas.

Pagi-pagi benar-benar orang itu pergi berak di rumah abunawas.Abunawas sudah siap kayu kudung.Ketika orang itu berak,tentu saja diikuti buang air kecil alias kencing.Abunawas melabrak orang itu dengan kayu kudung hingga jatuh pingsan di atas kotorannya.Setelah siuman orang itu menghadap raja dan bersujut.”Saya sudah melaksanakan keputusan baginda.Ternyata saya dipukul.Abunawas sampai terjatuh di atas kotoran saya sendiri dan pingsan.”
“Panggil Abunawas keparat itu.Dia hanya membuat masalah saja selama ini”,perintah raja.

Abunawas datang.”Kau hanya membuat masalah selama ini.Kemarin kau setuju agar orang ini pergi di rumahmu.Kenapa kau pukul dia?”
“Benar tuanku.Dia ke rumah dan berak.Tapi dia juga masih kencing.itu tidak termasuk dalam kesepakatan kita kemarin.Saya dirugikan”,tandas Abunawas.
“Benar juga”tukas raja lalu menyuruh mereka pulang karena tidak menemukan kesalahan Abunawas.

Raja penasaran.Tidak ketangkap kedoknya.Lebih baik saya hajar dia,kata raja dalam hati.Orang yang selalu bermasalah dengan Abunawas dipanggil.Ketika orang itu menghadap,raja memerintahkan agar dia menyuruh Abunawas menghadap raja.Kepada orang itu raja mengatakan ,bahwa Abunawas akan diberi ganjaran karena terlalu licik.

Orang itu bersicepat menemui Abunawas .Abunawas ada kabar baik.Raja minta menghadap.Raja mau member kau hadiah.Tapi ingat jangan makan sendiri,kasih saya separuh”.Kata orang itu dalam nada mengelek.

Abunawas menghadap raja.”Sini kau orangpaling licik”,kata raja lalu mengayunkan kayu kudung dan memukulnya sekuat tenaga sampai sepuluh kali.Abunawas pingsan.Setelah sadarkan diri Abunawas meminta kayu pemukul tadi.
“Untuk apa?,tanya raja .”Agar saya selalu ingat peristiwa ini untuk pelajaran bagi saya”.Ambil saja”,kata raja.

Abunawas mencari orang yang menyuruhnya menghadap raja.Begitu mendapatinya,dia memukul orang itu sekuat tenaga sebanyak lima kali.Orang itu segera melaporkan perbuatan Abunawas.Abunawas lagi-lagi dipanggil.
“Kenapa kau pukul orang ini tanpa alasan”.Bentak raja dalam nada marah.
“Waktu orang ini menyuruh saya menghadap baginda,dia berpesan.”Kalau kau dapat apa-apa dari baginda,tolong bagi-bagi,jangan ingat diri.Kasih separuhlah”katanya.
“Saya dapat pukulan sepuluh kali dari baginda,makanya saya memukul dia lima kali sesuai perintahnya.Raja tidak bisa berbuat apa-apa selain menyuruh mereka pulang.

Beberapa bulan kemudian raja menderita sakit bisul dip aha.Siang malam raja meraung kesakitan.Banyak dukun yang mengobati bisulnya tapi tidak berhasil.

Pada suatu hari Abunawas bertemu seorang dukun.”Ada apa di istana selama ini?”Abunawas bertanya.”Raja sakit bisul.Sudah banyak dukun yang mengobatinya tapi belum juga sembuh”,jawab dukun.
“Kamu memang dukun palsu,tidak tau apa-apa.Raja juga goblok memilih kamu yang paling goblok.Beritahu raja bahwa saya ini dukun yang paling hebat sanggup menyembuhkan raja”.

Dukun jengkel dan melaporkan hal itu kepada raja.Raja memerintahkan supaya Abunawas datang mengobatinya.Kalau tidak bisa menyembuhkan raja dia akan ditindaki karena terlalu lancang mulutnya.

Abunawas datang.”Silahkan kau mengobati saya karena selama ini saya memanggil dukun-dukun palsu.Tapi awas kalau kau tidak bisa menyembuhkan saya”kata raja.
“Tolong permaisuri raja dekat dengan saya”,pinta Abunawas.Meskipun raja keberatan dalam hati tapi dia menyuruh permaisuri duduk di samping Abunawas.

Apa yang diperbuat Abunawas?Dia malahan mencumbu dan merayu permaisuri.Raja marah besar lalu bangkit dari kursi hendak memukul Abunawas.Bisulnya tersentuh kursi akhirnya pecah mengeluarkan nanah sehingga tidak merasa sakit lagi.

Raja masih nekat mau memukul Abunawas nyeletuk.”Baginda tolong duduk ada yang ingin saya katakan”.Raja kembali duduk .”Bagaimana baginda,apa merasa sakit?”.”Memang saya tidak merasa sakit lagi.Saya sudah merasa baik”.
“Nah,itu.Saya mencumbu permaisuri yang menyebabkan baginda marah lalu bisul baginda tersentuh dan pecah.Sekarang baginda tidak merasa sakit lagi.Benar ‘kan?

Raja terpaksa mengakui.Lagi-lagi Abunawas luput.

Pada suatu hari raja berpikir cara apa yang dibuat untuk membalas dendam.Lebih baik saya berpura-pura bersahabat supaya ada kesempatan mempermalukan dia.Pikirannya.Karena itu raja mengundang Abunawas ke istana .”Saya mohon Abunawas bisa menemani saya.Ada undangan dari seorang raja sahabat saya.Tempatnya cukup jauh.Abunawas ‘kan juga punya kuda.Tolong kawal saya dari belakang”.

Sebelum berangkat raja memerintahkan seorang hamba mengeluarkan kuda yang paling gagah,kuda kerajaan.Kepada Abunawas dia menyerahkan kalumbut(tempat sirih)seraya berpesan agar Abunawas memungut kembali bilamana ada sesuatu yang jatuh milik raja.

Sangka raja dengan cara ini orang akan mengira kalau Abunawas itu hamba raja.Dengan demikian raja bisa mengobati sakit hatinya selama ini.

Sepanjang perjalanan bilamana kuda raja buang kotoran,Abunawas turun dari kuda memungut kembali dan mengisinya di dalam kalumbut hingga penuh dengan tahi kuda.Setiba di istana mereka turun.Raja meminta kembali kalumbut untuk disuguhkan kepada tuan rumah.Raja kecewa dan marah.”Mengapa kau permalukan saya Abunawas?”Bukankah baginda menyuruh saya untuk memungut kembali apa saja yang jatuh milik baginda?Saya melihat tahi kuda baginda jatuh makanya saya pilih”,jawab Abunawas.Raja bisa berkutik lagi.

Dari sakit hati raja mau membalas dendam.Waktu itu mereka diminta bermalam.Malam-malam raja memotong bibir atas dan bawah kuda milik Abunawas.Abunawas pun tahu akan niat buruk raja.Karena itu dia memotong ekor kuda milik raja.Pagi-pagi setelah mereka di jamu tuan rumah mereka kembali.Di perjalanan mereka menjadi tontonan.Orang-orang heran melihat kuda-kuda yang mereka tunggang aneh.

Melihat orang semakin banyak yang menonton,raja berpikir pasti ini gara-gara kuda Abunawas yang buka gigi terus.Raja menoleh ke belakang hendak memperolok Abunawas.
“Abunawas,kenapa kudamu tertawa terus sepanjang jalan dan menarik perhatian orang?”.
“Tentu saja baginda,kuda saya tertawa terus karena ada yang lucu”.”Apa yang lucu?”tanya raja.”Itu kuda baginda yang tidak punya ekor.Selama kuda baginda tidak punya ekor,tentu saja kuda saya akan tertawa terus”.

Akhirnya raja menyerah kalah,tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Abunawas yang cerdik dan licik. ( Ditulis oleh : Frans W. Hebi  )     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar