Senin, 15 Juli 2013

Sumba Tempat Belajar Sumber Energi Terbarukan dan Pemanfaatannya di Indonesia



Tim Dharmawanita Kabupaten Kupang Saat Melihat Reaktor Biogas di Radio Max FM


Saat di dekat kandang babi, bau menyengat sekitar kandang babi tidak muncul, ini salah satu keunggulan mengggunakan biogas rumah.

Saat Kompor Gas dari Biogas menyala, semuanya senyum, puas

Dharma Wanita Kab. Kupang berkunjung ke kebun bibit KT. Kawara Pandulang

Kol tumbuh sumur di Waingapu, gunakan pupuk cair organik Bio Slurry - Produksi Radio Max FM Waingapu

Kunjungan ke Reaktor Biogas yang baru selesai di kerjakan, milik Pamekar Djangga Kadu di Lambanapu
Dharma Wanita Kabupaten Kupang  jauh – jauh dari Kupang  berkujung ke Radio Max FM Waingapu untuk melihat biogas.

Ketua Dharma Wanita Kabupaten Kupang Ibu Mahlupi Paut mengatakan dirinya penasaran dengan biogas. Awalnya lihat di tv, yang menjelaskan biogas dan cerita di tv itu tentang  biogas di Sumba.

Kami dari Dharmawanita Kabupaten Kupang sudah lama merencanakan untuk meli hat langsung biogas di Sumba, serta ingin tahu lebih dekat apa manfaat, kegunaan bagi pengguna dan bagaimana caranya untuk bisa dibuatkan biogas di Kabupaten Kupang.

Saat berkunjung ke Max FM rombongan Dharmawanita Kab Kupang  melihat lokasi reaktor biogas yang ada dekat kandang babi. Kok tiak bau ya, karena biasanya di mana-mana kandang babi baunya menyengat, ini Max FM kandang babinya tidak bau keras.

Kemudian saat melihat kompor gas dari yang sumbe gasnya dari kotoran babi menyala,  langsung keluar pernyataan Ketua Dharmawanita Kabupaten  Kupang Ibu Mahlupi Paut, kalau di tempatnya  harus dibuat reactor biogas sebagai percontohan , apa lagi ditambah dengan lampu gas yang menyala. Ibu-Ibu Dharmawanita Kabupaten Kupang  yang terdiri dari ketua , Ibu Taopan, Ibu Banamtuan dan Ibu Ani kompak bilang sistim ini sangat cocok dan bisa menolong masyarkat petani, peternak di Kabupaten Kupang.

Selain melihat biogas, Ibu2 Dharmawanita Kabupaten Kupang juga menyempatkan diri berkunjung ke kebun Bibit Kelompok Tani Kawarapandulang Kalu, di kebun bibit ini tersedia berbagai bibit sayur yang disemai di polibag daun dan siap tanam, seperti bibit Lombok, pitsai, kol, dan tomat serta masih banyak lainnya.  Ibu Mahlupi Paut sempat mingin membeli untuk dibawa ke Kupang bibit ini, tetapi kelompok belum menjual karena mau dipakai untuk kelompok.

Selain lihat kebun bibit, tim kari Kupang juga ke kebun kelompok untuk membeli sayur kol dan dibawa pulang ke Kabupaten Kupang, tentu saja sayur di Kebun kelompok Tani Kawara Pandulang Kalu, menggunakan pukuk Cair organic Bio Slurry sebagai hasil samping reactor Biogas.

Tidak lupa, sebagai oleh-oleh dari Waingapu, Ibu-Ibu Dharmawanita memborong pupuk cair organic bio slurry untuk dibawa pulang ke Kupang.
Pupuk Cair Organik Bio Slurry produksi Radio Max FM Waiangapu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar